DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH TERHADAP
INDUSTRI PARIWISATA SENI DAN BUDAYA DI DAERAH
DAFTAR ISI
JUDUL......................................................................................................................... 1
SURAT PERNYATAAN............................................................................................ 2
KATA PENGANTAR................................................................................................. 3
DAFTAR ISI ............................................................................................................... 4
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................... 5
KATA PENGANTAR................................................................................................. 3
DAFTAR ISI ............................................................................................................... 4
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................... 5
1.1 LATAR
BELAKANG................................................................................. 5
1.2 TUJUAN....................................................................................................... 6
1.3 SASARAN .................................................................................................. 6
BAB 2 PERMASALAHAN ....................................................................................... 7
2.1 KEADAAN FISIK KAWASAN................................................................. 7
2.2 DAMPAK POSITIF ADANYA TMII ....................................................... 7
2.3 PENGARUH TERHADAP BUDAYA DAERAH ................................... 8
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................
9
3.1
KESIMPULAN............................................................................................ 9
3.2
REKOMENDASI......................................................................................... 9
DAFTAR REFERENSI ............................................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII) merupakan tempat
rekreasi yang sangat populer dan akrab bagi warga kota Jakarta serta kota-kota
lain di Indonesia, bahkan mancanegara. Konsepnya menyajikan wahana dan
fasilitas secara rekreatif, informatif, edukatif, komunikatif, dan atraktif
(RIEKA).
Miniatur Indonesia secara lengkap, baik bentang darat,
kekayaan alam, aneka warna seni dan budaya daerah, maupun perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta berbagai bentuk seni dan budaya masa kini
tersajikan di sini. Paparannya diwujudkan dalam bentuk Miniatur Arsipel
Indonesia yang merupakan danau buatan dengan tiruan kepulauan Indonesia berikut
penampang daratnya beserta anjungan-anjungan daerah. Tiap anjungan tersebut
menampilkan rumah adat bercorak arsitektur tradisional berikut penyajian
benda-benda budaya, pentas seni, upacara adat, keragaman kuliner, dan berbagai
seluk beluk yang berkait dengan daerah bersangkutan, yang secara nyata
menunjukkan ke-Bhinneka Tunggal Ika-an Indonesia.
Selain anjungan daerah, berderet museum-museum yang
memamerkan bukan hanya koleksi sejarah, budaya, serta teknologi masa lalu dan
masa kini melainkan juga menciptakan dialog dengan pengunjung melalui berbagai
peragaan yang—pada gilirannya—menjadi tonggak penciptaan di masa depan.
Penampilan 15 museum, antara lain Museum Indonesia, Museum Transportasi, Museum
Migas, Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, merupakan sumber
informasi tiada batas.
Taman Mini "Indonesia Indah" pada awalnya
mencakup kawasan seluas 145 ha. Lahan ini pada mulanya adalah lahan yang
dimiliki rakyat sebagai ladang dan sawah. Kemudian dengan usaha dan jerih
payah, lahan ini dapat ditransformasi menjadi kawasan untuk pendirian taman
miniatur. Pengubahan lahan dari bentuk aslinya yang berupa ladang menjadi
hamparan yang layak bangun memerlukan waktu yang tidak terlalu lama dan upaya
lain berupa perataan lahan, pengolahannya menjadi hamparan yang layak pakai,
serta pembagiannya untuk digunakan dalam pembangunan anjungan, museum dan
bangunan-bangunan pokok serta bangunan penunjang.
1.2 Tujuan
Dalam sejarahnya, pada waktu itu Ibu Tien
mengutarakan gagasannya mengenai pendirian suatu tempat rekreasi yang mampu
menggambarkan kebesaran dan keindahan Indonesia dalam bentuk miniatur.Tujuan
pendirian taman miniatur ini sendiri adalah untuk memupuk dan membina persatuan
bangsa, menjunjung tinggi kebudayaan nasional, dan memperkenalkan kebudayaan,
adat-istiadat, dan perilaku masyarakat Indonesia kepada rakyat Indonesia
sendiri dan bangsa lain.
Tujuan-tujuan tersebut kemudian
diterjemahkan ke dalam objek-objek wisata yang disajikan di kawasan TMII,
seperti anjungan daerah, museum, taman, tempat rekreasi, dan
lain-lain.Kesempatan yang dibuka luas oleh TMII di bidang seni budaya membawa
dampak dalam menggairahkan semangat berkesenian di daerah-daerah. Suasana kompetisi
untuk menampilkan yang terbaik merangsang kreativitas dan daya inovasi para
seniman daerah untuk menghasilkan karya-karya seni budaya berkualitas. Untuk
menentukan kelompok kesenian yang akan tampil di TMII, tidak jarang didahului
oleh serangkaian seleksi maupun festival tingkat daerah sehingga terpilihlah
kelompok-kelompok terbaik yang menjadi duta seni daerahnya ke TMII. Sebaliknya.
kelompok-kelompok yang mampu tampil terbaik dan telah menunjukkan prestasi di
TMIl, sesampainya kembali di daerah akan menjadi motivasi bagi
kelompok-kelompok lainnya untuk berkarya dan berpretasi lebih baik lagi.
1.3 Sasaran
Sasaran yang ingin di capai dalam pendirian TMII
adalah memberikan pengertian kepada bangsa-bangsa lain maupun meningkatkan
pengetahuan bagi bangsanya sendiri mengenai tanah air, sehingga timbul rasa
cinta terhadap tanah airnya. Oleh karena itu, sasaran pembangunan TMII tidaklah
semata-mata untuk memburu finansial guna mengimbangi pembiayaan priyak dengan
melaksanakan usaha-usaha komersial, melainkan ditujukan lebih pada sasaran
ideal guna mencapai maksud dan tujuan di atas. Walaupun demikian tetap akan di
pungut tarif-tarif sekedar untuk menutup biaya pengusahaan dan menjamin
kelangsungan kerja serta mendidik masyarakat agar dapat merasa ikut memiliki
dan turut bertanggung jawab, terkecuali terhadap objek-objek yang akan
diusahakan secara komersial seperti hotel, penginapan, restoran, gedung Pusat
Desain dan Pengembangan Industri dan Aneka.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Keadaan
fisik Kawasan
Kawasan TMII mempunyai topografi bergelombang. yang
memberikan keuntungan karena dengan bentuk hamparan seperti ini, TMII dapat
dengan leluasa menampilkan beraneka ragamnya anjungan dan pergelaran lain.
Kekurangan yang ditimbulkan oleh topografi bergelombang ini, yaitu diperlukannya
upaya perataan lahan untuk tujuan tertentu, misalnya pembuatan bangunan yang
memerlukan lahan rata. Dengan lingkungan alami yang ditempatinya, TMII
memperoleh keuntungan karena lingkungan semacam ini, menunjang untuk
pengembangan dari segi fisik dan program. Keadaan semula yang berupa lahan
bergelombang, dengan vegetasinya yang terpencar di sana-sini dari berbagai
jenis tumbuhan, serta lahan basah yang berupa telaga. TMII mempunyai
keleluasaan untuk mengembangkan denah yang beranekaragam. Dengan adanya lahan
basah, maka pola penataan lingkungan menjadi lebih alami dan dalam berbagai
hal, lingkungan basah ini memberikan kemudahan dalam pengembangan pergelaran
kawasan perairan. Kenyataan ini telah dinikmati oleh pengembangan: Taman Angsa
Arsipel Indonesia dan Taman Akuarium Air Tawar.
2.2 Dampak
Positif adanya TMII
Sejak berdirinya dalam perjalanan waktu ke waktu
semakin tumbuh dan berkembang seirama dengan dinamika kehidupan masyarakat,
sehingga masyarakat semakin merasakan betapa besar manfaat dan keberadaan TMII
yang menjalankan misi sebagai wahana pelestarian dan pengembangan budaya, serta
merupakan sarana memperkokoh persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. TMII
sebagai suatu wahana yang mempresentasikan kebhinnekaan bangsa Indonesia dan
keanekaragaman khasanah budaya, sehingga masyarakat dapat menimba pengalaman,
pengetahuan, dan informasi yang menarik sekitar kehidupan berbagai aspek
budaya, tradisi, adat istiadat, berbagai bentuk kesenian sampai pada pengenalan
benda-benda budaya. Kini, menjelang usianya yang ke-32 tahun, TMII terus
berhias dan berbenah, sehingga disamping menjadi sarana informasi dan
pendidikan bagi generasi penerus, juga sebagai obyek wisata budaya dengan
fasilitas yang ada antara lain 26 Anjungan Daerah, Arsipel Indonesia, Pusat
Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Istana Anak-anak Indonesia, 11 unit
taman di antaranya Taman Burung, Taman Akuarium Air Tawar, Taman Bunga Keong
Emas, dan 15 unit museum di antaranya Museum Indonesia, Museum Transportasi,
Museum Minyak & Gas Bumi, serta berbagai sarana hiburan yang menarik
seperti Teater Imax Keong Emas, Kereta Gantung, Aeromovel, Kereta Api Mini, dan
yang saat ini sedang dibangun yaitu Taman Budaya Tionghoa Indonesia. Selain itu
direncanakan akan dibangun enam anjungan daerah provinsi baru di Taman Mini
Indah Indonesia. Keindahan dan khasanah budaya yang ditampilkan di TMII dapat
dengan mudah diketahui oleh masyarakat dengan tersedianya sarana informasi yang
lebih lengkap dan interaktif.
2.3 Pengaruh
terhadap Budaya daerah
Yaitu salah satunya adalah berdirinya Anjungan Daerah
di TMII. Kebudayaan dan masyarakat Indonesia terkenal (pluralism),
yang terdiri dari beraneka ragam adat dan kebiasaan. Untuk menggambarkan
kemajemukan tersebut dibangunlah Anjungan Daerah yang berfungsi sebagai jendela
promosi (show window) daerah dari 33 propinsi dari daerah tingkat 1 di
seluruh Indonesia. Setiap propinsi menghadirkan sedikitnya dua bentuk bangunan
adat. Dalam perkembangan selanjutnya, untuk melengkapi sarana pertunjukan yang
menjadi salah satu kegiatan dari Anjungan daerah, dihadirkan bangunan-bangunan
baru yang dimanfaatkan sebagai panggung terbuka. Sesuai dengan fungsinya
sebagai jendela promosi daerah, maka pemanfaatan Anjungan Daerah lebih
ditekankan sebagai tempat pameran dan sasaran pengenalan potensi daerah,
khususnya potensi budaya dan wisata. Tidak mengherankan bila materi pameran
yang dapat disaksikansebagian besar adalah aspek kebudayaan fisik, seperti,
pakaian adat, senjata tradisional, alat musik tradisional, dsb. Meskipun demikian
pada waktu-waktu tertentu juga dipergelarkan acara-acara tradisional yang hidup
dan berkembang dalam masyarakarnya. Di samping bangunan dan sarana tersebut
diatas, areal TMII masih memiliki arena-arena terbuka yang dikelola dan dapat
dimanfaatkan oleh pengunjung untuk bersantai. Arena-arena ini antara lain
meliputi jalan-jalan lingkungan serta tempat tempat terbuka hijau yang tersebar
di beberapa lokasi. Secara berkala penataan lingkungan TMII ini senantiasa
diubah, untuk memberikan kesan lain pada pengunjung sehingga pengunjung selalu
mendapatkan hal baru setiap kali kunjungannya.
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 Kesimpulan
Taman Indonesia Indah ialah satu proyek tumbuh yang
memberikan gambaran Indonesia lengkap dengan segala isinya dalam bentuk mini,
jelasnya, berupa satu lukisan kecil dalam bentuk mini dari Tanah Air kita
Indonesia dengan segala aspeknya, baik itu bersifat material maupun moril
sptritual. Taman Mini Indonesia Indah adalah kawasan wisata terpadu bernuansa
budaya. Sebagai kawasan wisata yang memperagakan keragaman budaya dengan
kekayaan alamnya, TMII selain tempat rekreasi juga berperan sebagai pusat
informasi, pendidikan dan kepariwisataan dan kini menjadi Laboratorium dan
Konservasi Kebudayaan terbesar. Sebagai taman rekreasi, TMII menjalankan
misinya sebagai wahana pelestarian, pengembangan, pengenalan, pelayanan
informasi budaya bangsa. Melalui fasilitas 26 Anjungan Daerah ditambah 7
Anjungan Daerah terpadu (provinsi baru), 16 Museum, Taman-taman dan fasilitas
lainnya yang ada saat ini menggambarkan pesona kebudayaan Indonesia dengan
latar belakang sejarahnya. Kesemua fasilitas diatas merupakan kekayaan yang tak
ternilai khususnya bagi TMII dan bangsa Indonesia. Apalagi kekayaan yang tak
ternilai tersebut bila dikaitkan dengan kepentingan pendidikan, penelitian dan
konservasi. Dengan beradanya di satu kawasan 33 Anjungan Daerah, Museum-museum,
Taman-taman dan sarana rekreasi lainnya memudahkan siapa saja yang berkunjung
ke TMII untuk menikamti koleksi benda-benda budaya maupun atraksinya yang unik
dan menarik.
3.2 Rekomendasi
- Pendorongan
atas perkembangan kebudayaan bangsa yang telah dimiliki
- Kecintaan
atas apa terhadap kebudayaan bangsa kita sendiri.
- Mengusahakan
agar semua orang mampu menerapkan budaya ketimuran yang baik.
- Berusaha
menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramah-tamahan dan
solidaritas yang tinggi.
- Memperlebar
isi dalam Taman Mini Indoenesia Indah agar dapat sepenuhnya budaya yang ada di
Indonesia terkumpul di dalamnya.
- Tetap
menjaga pariwisata dalam daerah-daerah di Indonesia.
DAFTAR
REFERENSI
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/486/jbptunikompp-gdl-friskaanja-24257-1unikom_f1.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia\
http://www.dalimunthe.com/2010/04/sejarah-taman-mini-indonesia-indah-tmii.html
http://arsmusic.wordpress.com/2010/04/19/tempat-rekreasi-andalan-keluarga/
http://etd.eprints.ums.ac.id/2371/1/E100020023.pdf
http://aghaalhusna.wordpress.com/kerusakan-lingkungan/
http
DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH TERHADAP
INDUSTRI PARIWISATA SENI DAN BUDAYA DI DAERAH
DAFTAR ISI
JUDUL......................................................................................................................... 1
SURAT PERNYATAAN............................................................................................ 2
KATA PENGANTAR................................................................................................. 3
DAFTAR ISI ............................................................................................................... 4
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................... 5
KATA PENGANTAR................................................................................................. 3
DAFTAR ISI ............................................................................................................... 4
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................... 5
1.1 LATAR
BELAKANG................................................................................. 5
1.2 TUJUAN....................................................................................................... 6
1.3 SASARAN .................................................................................................. 6
BAB 2 PERMASALAHAN ....................................................................................... 7
2.1 KEADAAN FISIK KAWASAN................................................................. 7
2.2 DAMPAK POSITIF ADANYA TMII ....................................................... 7
2.3 PENGARUH TERHADAP BUDAYA DAERAH ................................... 8
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................
9
3.1
KESIMPULAN............................................................................................ 9
3.2
REKOMENDASI......................................................................................... 9
DAFTAR REFERENSI ............................................................................................ 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII) merupakan tempat
rekreasi yang sangat populer dan akrab bagi warga kota Jakarta serta kota-kota
lain di Indonesia, bahkan mancanegara. Konsepnya menyajikan wahana dan
fasilitas secara rekreatif, informatif, edukatif, komunikatif, dan atraktif
(RIEKA).
Miniatur Indonesia secara lengkap, baik bentang darat,
kekayaan alam, aneka warna seni dan budaya daerah, maupun perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta berbagai bentuk seni dan budaya masa kini
tersajikan di sini. Paparannya diwujudkan dalam bentuk Miniatur Arsipel
Indonesia yang merupakan danau buatan dengan tiruan kepulauan Indonesia berikut
penampang daratnya beserta anjungan-anjungan daerah. Tiap anjungan tersebut
menampilkan rumah adat bercorak arsitektur tradisional berikut penyajian
benda-benda budaya, pentas seni, upacara adat, keragaman kuliner, dan berbagai
seluk beluk yang berkait dengan daerah bersangkutan, yang secara nyata
menunjukkan ke-Bhinneka Tunggal Ika-an Indonesia.
Selain anjungan daerah, berderet museum-museum yang
memamerkan bukan hanya koleksi sejarah, budaya, serta teknologi masa lalu dan
masa kini melainkan juga menciptakan dialog dengan pengunjung melalui berbagai
peragaan yang—pada gilirannya—menjadi tonggak penciptaan di masa depan.
Penampilan 15 museum, antara lain Museum Indonesia, Museum Transportasi, Museum
Migas, Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, merupakan sumber
informasi tiada batas.
Taman Mini "Indonesia Indah" pada awalnya
mencakup kawasan seluas 145 ha. Lahan ini pada mulanya adalah lahan yang
dimiliki rakyat sebagai ladang dan sawah. Kemudian dengan usaha dan jerih
payah, lahan ini dapat ditransformasi menjadi kawasan untuk pendirian taman
miniatur. Pengubahan lahan dari bentuk aslinya yang berupa ladang menjadi
hamparan yang layak bangun memerlukan waktu yang tidak terlalu lama dan upaya
lain berupa perataan lahan, pengolahannya menjadi hamparan yang layak pakai,
serta pembagiannya untuk digunakan dalam pembangunan anjungan, museum dan
bangunan-bangunan pokok serta bangunan penunjang.
1.2 Tujuan
Dalam sejarahnya, pada waktu itu Ibu Tien
mengutarakan gagasannya mengenai pendirian suatu tempat rekreasi yang mampu
menggambarkan kebesaran dan keindahan Indonesia dalam bentuk miniatur.Tujuan
pendirian taman miniatur ini sendiri adalah untuk memupuk dan membina persatuan
bangsa, menjunjung tinggi kebudayaan nasional, dan memperkenalkan kebudayaan,
adat-istiadat, dan perilaku masyarakat Indonesia kepada rakyat Indonesia
sendiri dan bangsa lain.
Tujuan-tujuan tersebut kemudian
diterjemahkan ke dalam objek-objek wisata yang disajikan di kawasan TMII,
seperti anjungan daerah, museum, taman, tempat rekreasi, dan
lain-lain.Kesempatan yang dibuka luas oleh TMII di bidang seni budaya membawa
dampak dalam menggairahkan semangat berkesenian di daerah-daerah. Suasana kompetisi
untuk menampilkan yang terbaik merangsang kreativitas dan daya inovasi para
seniman daerah untuk menghasilkan karya-karya seni budaya berkualitas. Untuk
menentukan kelompok kesenian yang akan tampil di TMII, tidak jarang didahului
oleh serangkaian seleksi maupun festival tingkat daerah sehingga terpilihlah
kelompok-kelompok terbaik yang menjadi duta seni daerahnya ke TMII. Sebaliknya.
kelompok-kelompok yang mampu tampil terbaik dan telah menunjukkan prestasi di
TMIl, sesampainya kembali di daerah akan menjadi motivasi bagi
kelompok-kelompok lainnya untuk berkarya dan berpretasi lebih baik lagi.
1.3 Sasaran
Sasaran yang ingin di capai dalam pendirian TMII
adalah memberikan pengertian kepada bangsa-bangsa lain maupun meningkatkan
pengetahuan bagi bangsanya sendiri mengenai tanah air, sehingga timbul rasa
cinta terhadap tanah airnya. Oleh karena itu, sasaran pembangunan TMII tidaklah
semata-mata untuk memburu finansial guna mengimbangi pembiayaan priyak dengan
melaksanakan usaha-usaha komersial, melainkan ditujukan lebih pada sasaran
ideal guna mencapai maksud dan tujuan di atas. Walaupun demikian tetap akan di
pungut tarif-tarif sekedar untuk menutup biaya pengusahaan dan menjamin
kelangsungan kerja serta mendidik masyarakat agar dapat merasa ikut memiliki
dan turut bertanggung jawab, terkecuali terhadap objek-objek yang akan
diusahakan secara komersial seperti hotel, penginapan, restoran, gedung Pusat
Desain dan Pengembangan Industri dan Aneka.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Keadaan
fisik Kawasan
Kawasan TMII mempunyai topografi bergelombang. yang
memberikan keuntungan karena dengan bentuk hamparan seperti ini, TMII dapat
dengan leluasa menampilkan beraneka ragamnya anjungan dan pergelaran lain.
Kekurangan yang ditimbulkan oleh topografi bergelombang ini, yaitu diperlukannya
upaya perataan lahan untuk tujuan tertentu, misalnya pembuatan bangunan yang
memerlukan lahan rata. Dengan lingkungan alami yang ditempatinya, TMII
memperoleh keuntungan karena lingkungan semacam ini, menunjang untuk
pengembangan dari segi fisik dan program. Keadaan semula yang berupa lahan
bergelombang, dengan vegetasinya yang terpencar di sana-sini dari berbagai
jenis tumbuhan, serta lahan basah yang berupa telaga. TMII mempunyai
keleluasaan untuk mengembangkan denah yang beranekaragam. Dengan adanya lahan
basah, maka pola penataan lingkungan menjadi lebih alami dan dalam berbagai
hal, lingkungan basah ini memberikan kemudahan dalam pengembangan pergelaran
kawasan perairan. Kenyataan ini telah dinikmati oleh pengembangan: Taman Angsa
Arsipel Indonesia dan Taman Akuarium Air Tawar.
2.2 Dampak
Positif adanya TMII
Sejak berdirinya dalam perjalanan waktu ke waktu
semakin tumbuh dan berkembang seirama dengan dinamika kehidupan masyarakat,
sehingga masyarakat semakin merasakan betapa besar manfaat dan keberadaan TMII
yang menjalankan misi sebagai wahana pelestarian dan pengembangan budaya, serta
merupakan sarana memperkokoh persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. TMII
sebagai suatu wahana yang mempresentasikan kebhinnekaan bangsa Indonesia dan
keanekaragaman khasanah budaya, sehingga masyarakat dapat menimba pengalaman,
pengetahuan, dan informasi yang menarik sekitar kehidupan berbagai aspek
budaya, tradisi, adat istiadat, berbagai bentuk kesenian sampai pada pengenalan
benda-benda budaya. Kini, menjelang usianya yang ke-32 tahun, TMII terus
berhias dan berbenah, sehingga disamping menjadi sarana informasi dan
pendidikan bagi generasi penerus, juga sebagai obyek wisata budaya dengan
fasilitas yang ada antara lain 26 Anjungan Daerah, Arsipel Indonesia, Pusat
Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Istana Anak-anak Indonesia, 11 unit
taman di antaranya Taman Burung, Taman Akuarium Air Tawar, Taman Bunga Keong
Emas, dan 15 unit museum di antaranya Museum Indonesia, Museum Transportasi,
Museum Minyak & Gas Bumi, serta berbagai sarana hiburan yang menarik
seperti Teater Imax Keong Emas, Kereta Gantung, Aeromovel, Kereta Api Mini, dan
yang saat ini sedang dibangun yaitu Taman Budaya Tionghoa Indonesia. Selain itu
direncanakan akan dibangun enam anjungan daerah provinsi baru di Taman Mini
Indah Indonesia. Keindahan dan khasanah budaya yang ditampilkan di TMII dapat
dengan mudah diketahui oleh masyarakat dengan tersedianya sarana informasi yang
lebih lengkap dan interaktif.
2.3 Pengaruh
terhadap Budaya daerah
Yaitu salah satunya adalah berdirinya Anjungan Daerah
di TMII. Kebudayaan dan masyarakat Indonesia terkenal (pluralism),
yang terdiri dari beraneka ragam adat dan kebiasaan. Untuk menggambarkan
kemajemukan tersebut dibangunlah Anjungan Daerah yang berfungsi sebagai jendela
promosi (show window) daerah dari 33 propinsi dari daerah tingkat 1 di
seluruh Indonesia. Setiap propinsi menghadirkan sedikitnya dua bentuk bangunan
adat. Dalam perkembangan selanjutnya, untuk melengkapi sarana pertunjukan yang
menjadi salah satu kegiatan dari Anjungan daerah, dihadirkan bangunan-bangunan
baru yang dimanfaatkan sebagai panggung terbuka. Sesuai dengan fungsinya
sebagai jendela promosi daerah, maka pemanfaatan Anjungan Daerah lebih
ditekankan sebagai tempat pameran dan sasaran pengenalan potensi daerah,
khususnya potensi budaya dan wisata. Tidak mengherankan bila materi pameran
yang dapat disaksikansebagian besar adalah aspek kebudayaan fisik, seperti,
pakaian adat, senjata tradisional, alat musik tradisional, dsb. Meskipun demikian
pada waktu-waktu tertentu juga dipergelarkan acara-acara tradisional yang hidup
dan berkembang dalam masyarakarnya. Di samping bangunan dan sarana tersebut
diatas, areal TMII masih memiliki arena-arena terbuka yang dikelola dan dapat
dimanfaatkan oleh pengunjung untuk bersantai. Arena-arena ini antara lain
meliputi jalan-jalan lingkungan serta tempat tempat terbuka hijau yang tersebar
di beberapa lokasi. Secara berkala penataan lingkungan TMII ini senantiasa
diubah, untuk memberikan kesan lain pada pengunjung sehingga pengunjung selalu
mendapatkan hal baru setiap kali kunjungannya.
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 Kesimpulan
Taman Indonesia Indah ialah satu proyek tumbuh yang
memberikan gambaran Indonesia lengkap dengan segala isinya dalam bentuk mini,
jelasnya, berupa satu lukisan kecil dalam bentuk mini dari Tanah Air kita
Indonesia dengan segala aspeknya, baik itu bersifat material maupun moril
sptritual. Taman Mini Indonesia Indah adalah kawasan wisata terpadu bernuansa
budaya. Sebagai kawasan wisata yang memperagakan keragaman budaya dengan
kekayaan alamnya, TMII selain tempat rekreasi juga berperan sebagai pusat
informasi, pendidikan dan kepariwisataan dan kini menjadi Laboratorium dan
Konservasi Kebudayaan terbesar. Sebagai taman rekreasi, TMII menjalankan
misinya sebagai wahana pelestarian, pengembangan, pengenalan, pelayanan
informasi budaya bangsa. Melalui fasilitas 26 Anjungan Daerah ditambah 7
Anjungan Daerah terpadu (provinsi baru), 16 Museum, Taman-taman dan fasilitas
lainnya yang ada saat ini menggambarkan pesona kebudayaan Indonesia dengan
latar belakang sejarahnya. Kesemua fasilitas diatas merupakan kekayaan yang tak
ternilai khususnya bagi TMII dan bangsa Indonesia. Apalagi kekayaan yang tak
ternilai tersebut bila dikaitkan dengan kepentingan pendidikan, penelitian dan
konservasi. Dengan beradanya di satu kawasan 33 Anjungan Daerah, Museum-museum,
Taman-taman dan sarana rekreasi lainnya memudahkan siapa saja yang berkunjung
ke TMII untuk menikamti koleksi benda-benda budaya maupun atraksinya yang unik
dan menarik.
3.2 Rekomendasi
- Pendorongan
atas perkembangan kebudayaan bangsa yang telah dimiliki
- Kecintaan
atas apa terhadap kebudayaan bangsa kita sendiri.
- Mengusahakan
agar semua orang mampu menerapkan budaya ketimuran yang baik.
- Berusaha
menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramah-tamahan dan
solidaritas yang tinggi.
- Memperlebar
isi dalam Taman Mini Indoenesia Indah agar dapat sepenuhnya budaya yang ada di
Indonesia terkumpul di dalamnya.
- Tetap
menjaga pariwisata dalam daerah-daerah di Indonesia.
DAFTAR
REFERENSI
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/486/jbptunikompp-gdl-friskaanja-24257-1unikom_f1.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia\
http://www.dalimunthe.com/2010/04/sejarah-taman-mini-indonesia-indah-tmii.html
http://arsmusic.wordpress.com/2010/04/19/tempat-rekreasi-andalan-keluarga/
http://etd.eprints.ums.ac.id/2371/1/E100020023.pdf
http://aghaalhusna.wordpress.com/kerusakan-lingkungan/
http
Tidak ada komentar:
Posting Komentar